Setelah sebelumnya mengakuisisi Instagram, sekarang sang rasa jejaring sosial itu membeli WhatsApp dengan harga USD 19 miliar atau setara dengan Rp 209 triliun. Tindakan Facebook ini sangat mengejutkan banyak sekali kalangan termasuk pengguna WhatsApp yang mengaku akan meninggalkannya alasannya dibeli Facebook. Tindakan Facebook mengakuisisi WhatsApp bukan tanpa alasan, banyak dugaan menyampaikan bahwa Facebook ingin mengeksplorasi pengguna WhatsApp yang memang sedang terkenal di kalangan remaja. Hal yang berbanding terbalik dengan Facebook, alasannya secara demografi jumlah pengguna Facebook mulai berkurang dalam beberapa bulan terakhir.
Angka USD 19 miliar itu tentu saja tidak semuanya dalam bentuk cash. Melainkan terdiri dari USD 12 milyar dalam bentuk saham Facebook, USD 4 miliar cash, serta pelengkap USD 3 miliar berupa saham terbatas yang diberikan untuk pendiri WhatsApp dan sejumlah karyawannya. Jika dihitung per harinya, ada lebih dari 1 juta pengguna gres yang mendaftarkan di layanan pengirim pesan lintas platform ini. Saat ini melayani 450 juta pengguna setiap bulannya. Dimana sekitar 70% di antaranya termasuk dalam pengguna aktif.
Pembelian WhatsApp ini cukup mengejutkan sehabis sebelumnya raksasa jejaring sosial ini gagal membeli aplikasi sejenis asal Israel berjulukan Snapchat. Dahulu, situs yang disopiri oleh Mark Zuckerberg itu telah mengakuisisi Instagram dengan harga USD 1 milyar pada tahun 2012.
Beberapa pihak memang khawatir Facebook akan merombak WhatsApp atau memasukkan iklan dalam layanannya. Padahal user sudah terlanjur nyaman dengan layanan WhatsApp ibarat ketika ini yang sederhana, tanpa iklan dan gampang digunakan. Kabar baiknya, CEO WhatsApp Jan Koum sudah meyakinkan bahwa WhatsApp tidak akan berubah meski dicaplok Facebook. WhatsApp ketika ini belum pernah mencoba memasarkan apapun pada penggunanya. Pemilik WhatsApp memang sangat ketat soal ini, ialah tidak ada iklan. Hal yang sama juga dikatakan Mark Zuckerberg. Facebook berjanji, WhatsApp bakal tetap beroperasi secara independen dan memakai merk yang sudah dirintisnya.
Yah, agar saja WhatsApp tetap berjalan pada jalurnya alasannya saya juga pengguna aktif WhatsApp. Menurut saya layanan pengirim pesan "WhatsApp" ini memang sangat gampang dipakai dan ringan.
0 komentar:
Posting Komentar